Dengan puisi aku bernyanyi sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta berbatas cakrawala

Dengan puisi aku mengenang keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangisi jarum waktu bila kejar mengiring

Dengan puisi aku memutih nafas jalan yang busuk
Dengan puisi aku berdoa perkenankanlah kiranya

Search Engine

Tampilkan postingan dengan label Puisi Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi Cinta. Tampilkan semua postingan

MenCintAi itU......


Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,
Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,
Itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik,
Itu bukan pilihan,itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan,
Itupun adalah kesempatan.


Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,
Bahkan dengan segala kekurangannya,

Itu bukan kesempatan,
itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi,

Itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain
Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu
Dan tetap memilih untuk mencintainya,
Itulah pilihan.


Perasaan cinta, simpatik, tertarik,
Datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.
Berbicara tentang pasangan jiwa,
Ada suatu kutipan dari film yang
Mungkin sangat tepat :
"Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil"
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu.
Tetapi tetap berpulang padamu,
Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya,
atau tidak...
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita,
Tetapi mencintai dan tetap
bersama pasangan jiwa kita,
Adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai...........
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna..........


...kelam....


sang waktu beri-ku.....
kesempatan mengenalmu,
jalan menyayangimu,
kenangan bersamamu.....

kini sang waktu....
hendak pisahkan kita,
hendak hapuskan kisah kita,
hendak menutup kasih kita....

lalu......
siapa yang 'kan kuatkan aku dalam kesepian....
siapa yang 'kan teduhkan aku dalam panasnya kehidupan......
siapa yang 'kan sejukkan aku dalam sebuah penantian.......

berharap......
apa cuma itu yang kau bisa,,pecundang!!!
mengejar.....
apa kau kuat??
bukankah berpijak saja kau kesakitan....

lalu........
hendak kemana seharusnya....??
hendak lakukan apa semestinya.....??

tolonglah aku wahai kawan.......!!!
cintaku hendak pergi.....
dan tinggalkan aku merengkuh sepi disini..........


DALAM MALAM AKU BENCI


di dalam kerinduan hati
bergejolak kawan...
lupakan semua....
kini aku hanya memandang masa lalu kelam tiada pandang
ku terbiasa larut dalam isakan ini
dan tak ada kawan setia menjadi penadah air mataku
seandainya pandangku tak berubah arah
mungkin aku takkkan jadi se angkuh ini
menyombongkan kesendirianku ini pada dunia


....SakiTKu....

Silahkan kau benci aku
Tidak pernah kupaksakan keinginanku,
Tiada bisakah kau mengerti sedikit saja?
Silahkan kau benci aku
Karena setiap detik yang kulewati
Tiada terlewati tanda bayang dirimu

Silahkan kau hina aku
Karena aku tidak ingin berhenti,
Ingin terus merasakan hangatmu

Silahkan kau buatku menangis
Karena sudah tiada tangis dalam mataku,
Sudah habis terkuras

Silahkan kau usir diriku
Walau aku tidak akan pergi,
Karena harapku selalu pada dirimu

Silahkan kau peluk aku
Karena aku selalu ada saat kau butuhkan,
Walau kau lupakan kembali setelah itu

Silahkan kau jadikan aku tempatmu menjerit
Karena selalu kuterima semua teriakanmu
Yang mengatakan hidup ini tidak adil
Tapi... Apakah semua ada yang adil bagiku?!


...KesEtiAAn...

Ragamu untukku kasih,
Meski perihmu tertahan berharap.
Jiwaku untukmu kasih,
Meski perihku tertahan kedalam.

Satu asa coba penuhi,
Meski lara tebarkan duka.
Nafsu kita melaju waktu,
Meski nanti hancurkan mimpi.

Emosi kita berbeda alur,
Namun aku slalu saja berlalu.
Meski angkuh tiada meruntuh,
Aku tertahan hanya untukmu.

Padamu aku masih mencinta,
Padamu aku masih berharap,
Padamu pula aku tak beranjak,
Merindu cintamu yang masih untuknya.......


BaYangAnmU.....

gladish......
untukmu sekian waktu aku mencinta
untukmu sekian waktu aku meratap
dan tiada padamu kutemukan ujungnya

penantian,
pengharapan,dan
mimpi-mimpi ini kusandarkan.

gladish....
kulalui sakit demi sakit,
kujalani perih demi perih,
kupeluk mimpi demi mimpi,
namun....
kau tiada berubah
masih saja terpaku atasnya

ingin kuganti mimpimu
ingin kuhentak dirimu
namun....
akupun tiada berubah
teriris perih kedalam
tiada mampu bangkit lagi......

.............

cobalah utk melawan takdirmu,
aku pernah melakukannya.
membenci-Nya
menantang neraka..
menolak surga,
hingga membenci cinta.

kami sabar mengasuh cinta waktu itu,
smakin perih kita gapai cinta..
sbesar itu cinta yg akan kita dapatkan.
dusta!

menganggap diri..
memenuhi cinta,
jalan dan tidak pd takdirnya,
adlh kesombongan yg tak termaafkan.
disana kami mengenal si "pasrah".

kusandarkan hati pada-Nya..
pemilik tunggal jiwa yg beku.
disini kami mengenal si "ikhlas"

terimakasih cinta..
yg mengajarkan kesabaran.
terimakasih Tuhan..
sandaran tak bersandar.

indahnya melawan takdir..
perih ku kenang bahagianya.

sampai tertawa dalam kesakitanmu kini.

jurang yg kamu maksud..
surga yg kurasa kini.

"Gladish....."

Gladish.....
ucapan yang sama
dalam rupa berbeda
Gladys.......
nama dalam kuburan memoriku
yang terkuburkan mati oleh sang waktu

Nama yang indah untuk dikenang
hadir dalam sejuta identitas
Nama yang mengikis hatiku
lewat lugunya....lewat dunianya

Apakah dimensi kita sama???
Satu nama yang membuat derita
yang meninggalkan lara
dimana bangkai kebahagiaan dengannya
seolah melarutkan perihku dan perihmu


"Terajam Sepi"

Malam memekat
Goresan sabit memahkotai rarakan mega
Lolongan hewan malam mendengungkan suara suara bermakna
Akan sebuah kerinduan dan kesunyian yang mendera

Kehampaan ini adalah puncak dari balutan kesunyian
Bergerak menyenggat menggoreskan selaksa derita di sisi titian nurani
Bersembunyi lewat kedok kepura puraan
Dan mungkin seutas senyum keterpaksaan

Mungkin di suatu masa
Aku ingin menjadi burung yang bisa terbang membuih tinggi di ujung mega
Agar kala kehampaan ini mendera
Aku kepakkan sayap terbang menyusuri kepulan awan - awan yang berjelaga

Suara ku parau
Setelah teriakkan lenyap di ujung trotoar
Tergilas bunyi kendaraan
Dan semilir angin yang menyentuh tubuhku yang meringkih

Tak ada yang perduli
Tak ada yang mau mengerti
Tak ada simpati
Namun ku tak butuh di kasihani

Akhirnya aku pun melangkah gontai tanpa tujuan
Menyusuri pijakan pijakan kaki yang pernah terlewati
Seiring kehampaan yang mendera ini
Ku mendamba seutas sapa penghangat suasana di tengah rajaman kesepian yang mendera ini

“CINTA YANG TAK KU MENGERTI”

Getir di hati ini galau
Hamparan kosong ku dapat
Lingkungan hampa hadiahi derapku…
Detik ini masihku berpijak di kebimbangan
Hati ini…Cinta ini…
Sama sekali tak bisa ku mengerti…
Aku benci hati dan cintaku
Aku bersimpuh di cintanya
Aku menyerah di kasihnya
Aku tak mengerti mengapa???
Sinema kenangannya terus di putar di hati dan pikiranku…
Begitu salahkah aku mengais bahagia itu?
Begitu durjanakah aku...
Hingga tak pantas bersanding dengan suka cita
Aku lelah… aku lemah…
Sedangkan biduk dia tlah berlayar jauh…
Tinggalkan aku sendiri…
Dengan derai air mata duka
Kau tak peduli lagi…
Dengan teriak serakku memanggil kau
Tuk kembali…
Tinggalah aku dengan harapan hampa
Tertinggal aku dengan lara penyesalan
Rasanya semua ini …
Tlah sampai di ambang batas kemampuanku
Aku hampir gila dengan semua ini
Arti hidup dan cinta yang tak pernah bisa aku mengerti…

Aku Adalah Puisi


biduk di langit masih kering tertawa

melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
menariki kata dalam balutan puisi
membingkaikan rasa dalam bait

puisi adalah aku
aku bercinta dengan kata
dan merangkai menjadi satu kenangan indah
dekapan kalimat panjang membuai mesra diriku
kutemukan ada detak lemah setia berdenyut
diberinya aku hembusan nafas
aku menikmati saat diriku tertulis, terlukis
dalam abadinya makna-makna tersimpan

aku adalah puisi
yang di rentang panjangnya hidup
kugubah realita menjadi sepatah sajak, selagu nada
dari seurut nadi, aku mencipta kerangka jiwa
dimana guratan-guratan hatiku tercetak

Ajarkan Aku PUISI CINTA
Agar dapat Aku merasa
Indahnya api cinta…
Lembutnya gelora bermain kata
Supaya Aku tidak terus
Buta dalam bercinta.

PUISI CINTA…
Datanglah dikau dalam ilham ku
Dengan mu…
Kan ku gubah dan ku garis
Seindah bahasa PUISI CINTA
Penyejuk kalbu
Penenang mata
Santapan jiwa
Buat pelembut hati yang buta


Seuntai pelajaran

Sungguh suatu rahasia Tuhan kata bertaut disini

Lalu memutuskan untuk melangkah beriringan
Betapa suatu ketetapan hati yang mendalam
Lalu kita mulai memilah-pilah

"Hendak kemana kita sekarang?", tanyamu
"Kesitu! Jalan yang sempit itu. Sepertinya hanya ada kita" sahutku
Tapi sesampainya di mulut jalan, aku berhenti.
"Tidak, tidak!. Nanti gerak kita terbatas" putusku lalu berbalik arah

"Lalu kemana?", tanyamu lagi
"Kesana, jalan yang dipenuhi pohon rindang itu".
Lalu kugamit tanganmu dan mulai melangkah lebar
Tapi kembali aku ragu..
"Tidak, Kasih! Nanti aku terlelap dibuai angin"
Lalu mulai memutar balik aku.

"Sekarang bagaimana?", tanyamu masih dengan kesabaran
"Aku ingin tahu jalan berkelok itu!", sahutku
Dan sekali lagi, aku bimbang..
"Tidak! Aku takut kehilangan arah dalam lika-likunya".

Namun saat hendak menjauh, cepat kau genggam tanganku
Meremasnya dan menatap aku dalam
"Dengar, Manis", katamu mulai bersuara
"Kemana pun kita akan mengayuh dayung,
dan apapun jalan yang akan kita lewati,
disitu akan selalu ada getir pahit,
akan selalu ada tanah retak,
akan selalu ada nada sumbang...
Bagaimana pun hati-hatinya kita menapak,
akan sesekali tersandung,
akan sesekali tergelincir,
bahkan mungkin terjungkal hingga luka.
Tapi itulah hakikat hidup.
Seperti itulah sejatinya hidup.
Ketakutan adalah wajar.
Tapi jangan kau biarkan ia meraja!
Lihat aku! Aku akan selalu disini, Sayang...
Aku akan selalu menitahmu berjalan
Aku akan selalu helakan takutmu
Akan kubasuh butiran keringatmu
Akan selalu damai kau denganku..
Kita akan selalu beriringan
Kau disampingku... dan aku di sisimu.
Akan selalu seperti ini kita!
Kita buat mereka terpaku dan tersadar,
bahwa akan tegar kita bersama.
Lalu dunia hanya akan tertawa saat kita bahagia
Dan langit akan selalu menangis saat kita berduka.
Sekarang, yakinkan dirimu
Inilah jalan kita
Ayo, sebaiknya kita bergegas.
Sebelum senja mulai memerah..."

Lalu kau rengkuh pundakku halus, bawaku berjalan
Dan sekarang, aku akan bersamamu, Kasih...
Kemana pun angin membawa kita.
Karena aku tahu, ada kesungguhan dalam ucapmu tadi
Seuntai pelajaran!

Sedikit, tapi memang hanya itu yang kubutuhkan.
"Terima kasih", aku membatin sendu...


KeSungguhan-Kuw

Silahkan kau benci aku
Tidak pernah kupaksakan keinginanku,
Tiada bisakah kau mengerti sedikit saja?
Silahkan kau benci aku
Karena setiap detik yang kulewati
Tiada terlewati tanda bayang dirimu

Silahkan kau hina aku
Karena aku tidak ingin berhenti,
Ingin terus merasakan hangatmu

Silahkan kau buatku menangis
Karena sudah tiada tangis dalam mataku,
Sudah habis terkuras 1 tahun yang lalu

Silahkan kau usir diriku
Walau aku tidak akan pergi,
Karena harapku selalu pada dirimu

Silahkan kau peluk aku
Karena aku selalu ada saat kau butuhkan,
Walau kau lupakan kembali setelah itu

Silahkan kau jadikan aku tempatmu menjerit
Karena selalu kuterima semua teriakanmu
Yang mengatakan hidup ini tidak adil

Tapi... Apakah semua ada yang adil bagiku?!

Puisi Untuk Tercinta

UNTUK MU


Untukmu…
kulabuhkan angan - angan
agar kau terbiasa dengan pasir
yang sanggup bertahan walau pasang lantakkan janji

Untukmu…
ku menikam suara hati
agar kau kenali wajah kabut
yang menyamar di keheningan isyarat melukakan

Untukmu…
ku hentikan urat nadi
agar rindu ku tak setitik pun kikis
karena aku tak bisa berhenti mencintaimu

Untukmu…
ku bungkam suara jiwa
agar pada waktu yang tercetak saat ini
aku dapat berucap,
" Aku tak pernah bisa berhenti mencintaimu."


Sendiri....

“Dunia seolah berhenti disini…
Seolah berhenti kala jiwaku terperangkap oleh berjuta pikiran sepi
Pikiran yang terus menerus menghantui laksana gelapnya malam mencekam
Antara runcing kuku iblis yang menghiasnya
Aku terdampar disini
Di pelabuhan sepi tanpa hadirnya sekeping hati…
Tanpa kata cinta dan kata kasih yang menemani
Tanpa adanya waktu yang memberiku seribu keindahan sang dewi pendamai kalbu
Tanpa bayangmu yang seolah enggan bersandar dalam pelukku…”

“Angin seolah berhenti dalam sebuah elegi sepi….
Seolah mati kala kutatapkan mataku kearah terbitnya fajar
Embun kedamaian tiada kutemukan lagi
Meski kucari dalam seribu pulau jiwa yang tercekam dalam kesunyian
Semakin sepi dan menyepi
Menghilangkan setiap detil jiwaku ke dalam angan beku…
Menuntun khayalku ke puncak elegi ungu…
Di dasar kegelapan jiwa…”

“Nafasku seolah berhenti dalam risau hatiku
Seolah habis dalam ungunya kata menanti
Menanti hadirmu, menanti sepiku berlalu
Menanti cahaya indah antara badai yang tiada henti menerpa
Kala cahaya itu terbias dalam gelapnya sepi
Aku sadar dengan separuh jiwa yang lelah
Aku sendiri….
Aku sendiri disini…hadirmu hanya seputik khayalku….
Khayal dalam tiap-tiap biru mimpiku sendiri
Karena aku sendiri atas kejamnya jarak yang membui kita
Dan memaksa kita terpisah dalam angan masing-masing
Namun satu hal yang kutahu….
Aku sendiri di sini…
Dan tetap sendiri…
Mungkin selamanya sendiri….."

Jalan ini.......!!!

Jalan ini yg selalu kulalui tanpa kutahu ujungnya...
jalan ini yg selalu kulalui tanpa lelah......
jalan dimana aku harus tertatih-tatih.......
menahan perih demi perih....
menahan sakit demi sakit....
jalan dimana aku merasa sepi teramat sangat....
merasakan satu demi satu kepergian
merasakan satu demi satu penyesalan
aku tahu ini kesalahan bahkan suatu dosa
tapi....
saat ini aku tlah berada tepat ditengah jalan itu,
dan takkan mampu pulang kembali......
inilah aku wahai Penciptaku....
aku masih slalu percaya pada-Mu
Meski karena jalan ini aku mengingkari takdir-Mu
Beri aku jalan dimana aku dapat rasakan suatu keindahan
Atau akhiri saja jalan yg kulalui tanpa rasa ini...........

Kata²..........

Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan.
Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan.
Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan.
Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi..
Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta
menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kita inginkan.
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri
yang kita temukan di dalam dia.

Trik-Tips Blog